Ininnawa: An Island Calling, Film Panjang Dokumenter Terbaik!

Sedang Trending 2 minggu yang lalu

Buat Anda fans film-film dokumenter, wajib nonton movie karya Arfan Sabran ini. Bercerita tentang dedikasi dan pengorbanan seorang wanita berjulukan Rabiah untuk menyediakan jasa kesehatan di pulau-pulau terpencil di Laut Flores. Setelah 40 tahun mengabdi, Rabiah menyiapkan anak perempuannya, Mimi, untuk kelak menggantikan dirinya menjadi perawat ‘tidak resmi’ di sana. 

Melalui movie ini, kita bakal diajak mengikuti petualangan hidup dua wanita dahsyat dan kuat, nan tentu saja nggak mudah. Apalagi ketika COVID datang, dan saat mereka kudu meninggalkan keluarga, mengorbankan kenikmatan berkumpul dengan pasangan serta anak demi merawat masyarakat di pulau terpencil. Bikin hati hangat sekaligus trenyuh. 

Meraih Banyak Penghargaan

Tahun 2022 lalu, Ininnawa: An Island Calling sukses memenangkan penghargaan dan mendapatkan piala gambaran sebagai movie dokumenter panjang terbaik di Festival Film Indonesia (FFI) 2022. Film ini juga sempat tayang perdana di EIDF (EBS International Documentary Film Festival) di Korea Selatan pada Agustus 2023, masuk seleksi di pagelaran movie CinefestOz, Australia pada September 2023, dan Dili International Film Festival di Timor Leste. Film nan inspiratif ini apalagi sudah diputar di saluran televisi di EBS Korea Selatan dan Al Jazeera Inggris dan Arab pada 2023. Salut!

Baca juga: Bikin Bangga, Ini 4 Film Lokal nan Bersinar di Festival Internasional!

Bonding Selama 15 Tahun & 100 Jam Footage

Cerita di kembali layar movie ini juga seru banget, nggak kalah berkesan sama filmnya. Tau nggak sih, Arfan Sabran sang sutradara nan berasal dari Makassar ini, membangun bonding dengan Bu Rabiah dan keluarganya selama kurang lebih 15 tahun, Gaesss! Selama 15 tahun itu, Arfan memandang dengan mata kepalanya sendiri sebuah akibat dari kegagalan sistem. 

Arfan juga mengumpulkan 100 jam footage kehidupan Ibu Rabiah dan Mimi, dan menyaksikan gimana perjuangan mereka berdua buat melayani kesehatan penduduk di pulau-pulau terpencil nan challenging banget dan serba terbatas. Di sisi lain, Rabiah dan Mimi juga mempunyai tantangan sendiri di kehidupan pribadi mereka. Seringkali, mereka berdua mendahulukan kepentingan dan kebutuhan masyarakat di pulau terpencil dibandingkan kepentingan personalnya. Bagi Arfan, kedua tokoh ini mempunyai karakter nan kuat dan universal.

Arfan Merasa Relate Dengan Keluarga Rabiah

Arfan bercerita jika motivasi pribadi dia untuk menceritakan kisah ini daleeem banget. Selain sebagai sutradara, dia juga suami dari seorang tenaga kesehatan dan seorang ayah nan tinggal terpisah dari anak-anaknya. Istrinya adalah seorang master dan bekerja di pulau Kalimantan berbareng kedua anak mereka. “Laut sejauh 500 km memisahkan kami dan kami juga kudu merencanakan gimana family bisa berkumpul lagi dengan hati-hati,” ungkap Arfan.

“Ketika saya mengarahkan kamera saya ke Mimi dan Rabiah, dalam banyak perihal saya seperti memandang ke family saya sendiri dan bertanya pada diri sendiri, apakah saya juga melakukan segala nan mungkin untuk menjaga hubungan saya dengan anak-anak saya tetap kuat dan berambisi mereka tidak membenci pilihan hidup kami.” 

Selengkapnya
Sumber Bioskop Online
Bioskop Online